Selasa, 23 Juni 2020

Hijrah: Latihan, Gagal, Latihan, Gagal lagi, Teruskan

Assalamualaikum bunda pembelajar...

Pernahkah dulu saat kecil bercita-cita ingin menjadi super hero? Seperti power ranger, sailormoon, superman, dan lainnya. Saya sih termasuk yang pernah. Haha. Berimajinasi seolah mengubah dunia to be a better place itu mudah. Semudah membalik telapak tangan.

30 tahun berlalu, kehidupan menyadarkan impian itu rupanya ada di luar kemampuan diri. Bangun woi, bertanya-tanya apa yang bisa kulakukan untuk dia, mereka, dunia. Lalu apa kabar dengan aku? diriku sendiri. Sifat lemah, malas, penakut, tergantung, egois, dan munafik yang menggerogoti hati. Butuh segera diobati dengan ilmu, iman, dan amal.

Menjadi mentor di bidang hati memang sebuah tantangan. Bukan sok ngajari orang jadi bener, tapi bersama-sama saling menguatkan dalam proses hijrah yang berat. Dimana posisi hatiku minggu ini? apakah sudah lebih baik dibandingkan minggu lalu. Sudahkah aku memahami kisah Maryam, Fatimah, Khadijah. Para wanita penghulu surga.

Di tengah hiruk pikuk dunia online dan offline. Yang kita perlukan untuk berhijrah adalah masuk ke gua selama beberapa saat. Seperti Nabi yang ke gua hira untuk merenung. Itu juga yang kita butuhkan. Masuk ke peraduan hati sendiri. Menanyakan hubunganku dengan Allah, dengan Nabi. Sedekat apakah kami. Sudahkah Allah mencintaiku? atau cintaNYA bertepuk sebelah tangan lantaran aku terlalu sibuk.

Sedih Yaa Rabb.

Sudah ku unfollow ratusan akun yang menghalangiku dari jalanMu. Sudah jaga jarak dengan orang-orang negatif. Sudah mengikuti kajian guru-guru mulia. Tapi hamba gagal lagi, gagal lagi untuk tidak suudzon, berhenti kepoin seleb, iri, dengki, dan berbagai penyakit hati. Ini adalah perjalanan hijrah hati seumur hidup. Tidak mudah. Kenikmatan surga hanya bisa didapat dengan perjuangan kan, tidak mungkin kebahagiaan diraih dengan kemudahan, santai-santai, ini kan bukan sinetron. Jalan ceritanya indah, berakhir indah pula, wkwk.

Kemudian sebagai mentee berkisah, insyaAllah sudah mantap saya akan membuat channel youtube untuk ini khusus. Supaya ada hasil yang kelihatan dari belajar berkisah selama ini. Alhamdulillah dipertemukan dengan pembuat sumber daya yang saya butuhkan. Tiba-tiba! yap tiba-tiba ada yang posting kebutuhan itu dan sekota. Perfect.

Intinya kalau sudah memutuskan untuk hijrah. Perjuangan terjal, kehilangan, keterasingan, kesendirian, kesedihan, fitnah, dan ujian semua terasa sebagai perhatian dari Allah. Saya ridho menerima. Kuterima dengan ikhlas, senang hati. Siapa yang lebih berkuasa dari Allah? Semuanya kan terjadi atas kehendakNYA. Tak ada yang bisa kita perbuat selain menerima dan menjalani. Itulah kunci bahagia.

Jangan dengerin lagu galau saat galau, nanti semakin menjadi sedihmu. Cari ilmu agama, datangi ustadz/zah. Jangan curhat ke orang lain tentang sedihmu, mereka pun tidak mampu mengatasi kesedihannya, jadi tambah parah. Cari kebenaran, sumbernya dari pengajian dan AlQuran. Sebenarnya semua yang terjadi pada kita juga terjadi pada orang-orang sebelum kita. Kejadian yang kita alami juga menimpa banyak orang. Bedanya ada yang merespon dengan jalan kemaksiatan dan ada yang memilih jalan taqwa. Itu saja. Hitam dan putih, tak ada abu-abu.

Itu dulu false celebration saya di minggu ke 8 kelas kupu-kupu buncek ini. Esok pasti lebih baik dari hari ini. Kita pasti mendapatkan ganti atas kehilangan apapun, tapi jika kehilangan Allah maka tak kan pernah kita menemukan pengganti. Dialah satu-satunya penguasa, tempat bergantung, bersandar, dan berserah. Alhamdulillah.

Terakhir, ini dia pertunjukkan ala ninja dari anak pertama saya yang super keren. Selamat menikmati dunia sekaligus mengejar akhirat. Salam cekatan dan produktif.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masterminds dan False Celebration