Selasa, 30 Juni 2020

Uji Konsistensi di week 6 Kelas Kupu-kupu Buncek: Project Berkisah

Assalamualaikum teman-teman pembelajar...

Seperti kata ustadz di medsos: istiqomah itu berat, yang gampang itu istirahat. Betuuul sekali. Semua orang pasti ingin berubah lebih baik, lebih rajin, giat, semangat, dan produktif. Berapa orang yang mau dan kuat bertahan menjalani prosesnya? Nyatanya banyak yang mau mendaftar program mentoring, baik menjadi mentee maupun mentor. Berapa banyak yang kuat bertahan? lumayan banyak sih. Tapi berapa banyak yang bersabar menjalani? tidak banyak!

Apa itu bersabar? serius, aktif, progresif. Ini adalah definisi sabar yang saya dapatkan dari majelis ilmu di pengajian salaf. Sabar itu kata aktif, bukan kata pasif. Jadi kalau ada orang bilang, "Aku tuh udah sabar tapi dia masih aja menyakiti aku, capek aku tuh sama sikapnya, gak mau ngertiin, bla bla bla". Berarti dia dusta bilang sabar padahal sejatinya ia mengeluh, gak ikhlas menjalani ujian yang menimpanya.

Di minggu keenam ini Bunda Septi mewanti-wanti para mahasiswi ibu profesional agar jangan sampai jadi kupu-kupu yang gagal terbang. Sebabnya beragam mulai dari tidak yakin dengan mindmap, gonti-ganti mentor, salah pilih bidang dan topik, kesulitan mengatur prioritas, tidak ada supportive system, dan lainnya. Intinya bagi saya sih satu: belum live bold.

Begini maksudnya, orang yang live bold adalah yang sudah tahu betul 1000% siapa dirinya, mau apa, kemana, bagaimana caranya, dan tujuannya. Jadi tidak tergoda pada apapun yang menghalanginya dari visi awal. Tapiii bagaimanapun juga saya menyadari peserta kelas kupu-kupu ini usia dan pengalamannya beragam. Biasanya orang akan matang di usia sekitar 30 tahun. Oleh karena itu, penduduk surga nanti semuanya berada di usia antara 30, 31, 32 tahun. Sama rata. Alhamdulillah saat mengikuti kelas kupu-kupu ini kok pas saya berada di usia hampir matang tersebut. Sehingga saya hampir tidak pernah ganti topik, bidang, mentor, dan mentee.

Sebagai mentee berkisah, awalnya saya mengalami inkonsistensi berkisah pada anak saya. Oleh karena itu, saya punya ide untuk membuat video kisah untuk anak saya. Bermodalkan pengalaman mengelola dua channel youtube anak saya: Rubichan Kids dan Super Roshan. Maka saya akan membuat channel youtube kisah-kisah Islami. Dengan niat untuk dakwah dan sedekah konten, semoga bermanfaat bagi penontonnya. Syukur-syukur jika Allah mendatangkan rezeki melalui perantara channel tersebut. Sebab manusia ditugaskan untuk berusaha, sedangkan hasil adalah murni hak prerogatifnya Allah. Inilah sebenar-benar pondasi tawakkal.





Selasa, 23 Juni 2020

Hijrah: Latihan, Gagal, Latihan, Gagal lagi, Teruskan

Assalamualaikum bunda pembelajar...

Pernahkah dulu saat kecil bercita-cita ingin menjadi super hero? Seperti power ranger, sailormoon, superman, dan lainnya. Saya sih termasuk yang pernah. Haha. Berimajinasi seolah mengubah dunia to be a better place itu mudah. Semudah membalik telapak tangan.

30 tahun berlalu, kehidupan menyadarkan impian itu rupanya ada di luar kemampuan diri. Bangun woi, bertanya-tanya apa yang bisa kulakukan untuk dia, mereka, dunia. Lalu apa kabar dengan aku? diriku sendiri. Sifat lemah, malas, penakut, tergantung, egois, dan munafik yang menggerogoti hati. Butuh segera diobati dengan ilmu, iman, dan amal.

Menjadi mentor di bidang hati memang sebuah tantangan. Bukan sok ngajari orang jadi bener, tapi bersama-sama saling menguatkan dalam proses hijrah yang berat. Dimana posisi hatiku minggu ini? apakah sudah lebih baik dibandingkan minggu lalu. Sudahkah aku memahami kisah Maryam, Fatimah, Khadijah. Para wanita penghulu surga.

Di tengah hiruk pikuk dunia online dan offline. Yang kita perlukan untuk berhijrah adalah masuk ke gua selama beberapa saat. Seperti Nabi yang ke gua hira untuk merenung. Itu juga yang kita butuhkan. Masuk ke peraduan hati sendiri. Menanyakan hubunganku dengan Allah, dengan Nabi. Sedekat apakah kami. Sudahkah Allah mencintaiku? atau cintaNYA bertepuk sebelah tangan lantaran aku terlalu sibuk.

Sedih Yaa Rabb.

Sudah ku unfollow ratusan akun yang menghalangiku dari jalanMu. Sudah jaga jarak dengan orang-orang negatif. Sudah mengikuti kajian guru-guru mulia. Tapi hamba gagal lagi, gagal lagi untuk tidak suudzon, berhenti kepoin seleb, iri, dengki, dan berbagai penyakit hati. Ini adalah perjalanan hijrah hati seumur hidup. Tidak mudah. Kenikmatan surga hanya bisa didapat dengan perjuangan kan, tidak mungkin kebahagiaan diraih dengan kemudahan, santai-santai, ini kan bukan sinetron. Jalan ceritanya indah, berakhir indah pula, wkwk.

Kemudian sebagai mentee berkisah, insyaAllah sudah mantap saya akan membuat channel youtube untuk ini khusus. Supaya ada hasil yang kelihatan dari belajar berkisah selama ini. Alhamdulillah dipertemukan dengan pembuat sumber daya yang saya butuhkan. Tiba-tiba! yap tiba-tiba ada yang posting kebutuhan itu dan sekota. Perfect.

Intinya kalau sudah memutuskan untuk hijrah. Perjuangan terjal, kehilangan, keterasingan, kesendirian, kesedihan, fitnah, dan ujian semua terasa sebagai perhatian dari Allah. Saya ridho menerima. Kuterima dengan ikhlas, senang hati. Siapa yang lebih berkuasa dari Allah? Semuanya kan terjadi atas kehendakNYA. Tak ada yang bisa kita perbuat selain menerima dan menjalani. Itulah kunci bahagia.

Jangan dengerin lagu galau saat galau, nanti semakin menjadi sedihmu. Cari ilmu agama, datangi ustadz/zah. Jangan curhat ke orang lain tentang sedihmu, mereka pun tidak mampu mengatasi kesedihannya, jadi tambah parah. Cari kebenaran, sumbernya dari pengajian dan AlQuran. Sebenarnya semua yang terjadi pada kita juga terjadi pada orang-orang sebelum kita. Kejadian yang kita alami juga menimpa banyak orang. Bedanya ada yang merespon dengan jalan kemaksiatan dan ada yang memilih jalan taqwa. Itu saja. Hitam dan putih, tak ada abu-abu.

Itu dulu false celebration saya di minggu ke 8 kelas kupu-kupu buncek ini. Esok pasti lebih baik dari hari ini. Kita pasti mendapatkan ganti atas kehilangan apapun, tapi jika kehilangan Allah maka tak kan pernah kita menemukan pengganti. Dialah satu-satunya penguasa, tempat bergantung, bersandar, dan berserah. Alhamdulillah.

Terakhir, ini dia pertunjukkan ala ninja dari anak pertama saya yang super keren. Selamat menikmati dunia sekaligus mengejar akhirat. Salam cekatan dan produktif.


Senin, 15 Juni 2020

Di Tengah Perjalanan Mengarungi Mentorship Buncek Kupu-kupu

Assalamualaikum ibu-ibu pembelajar...

Minggu ke empat dari delapan mentorship. Artinya kita sampai di pertengahan jalan. Saatnya ambil jeda untuk memikirkan setengah perjalanan yang telah lalu. Apakah sesuai yang kita harapkan? atau tidak.

Peran sebagai mentor rasanya lebih baik daripada mentee. Saya akui lebih sulit jadi mentee yang baik daripada jadi mentor. Ngajari orang lain lebih mudah daripada ngajari diri sendiri untuk bergerak. Demi orang lain kita berbuat lebih banyak, agar kelihatan wah. Sementara untuk diri sendiri, lalai. Rencana yang dibuat untuk diri sendiri banyak terabaikan. Oh betapa lengah diri ini.

Posisi mentor tentang membersihkan hati bisa saya perankan sepenuh hati sebab saya sendiri sedang menjadi mentee di bidang ini. Sehingga otomatis apa yang saya dapatkan dan jalankan bisa langsung ditransfer ke mentee. Beliau bilang pernah mengalami masa sulit sampai berada di titik ingin mati saja. Jujur saja, ini umum dialami oleh orang yang sedang hijrah. Makin tinggi iman seseorang, justru makin berat ujian yang menimpa. Seolah Allah ingin berkata: tunjukkan besarnya cintamu padaku, buktikan kau mampu melewati duri dan mengarungi badai demi menggapai cintaKu. Ingat kisah Nabi Zakaria yang badannya terbelah dua oleh gergaji. Maryam mengandung, terusir dari kampungnya, melahirkan dan membesarkan anaknya sendirian. Fatimah menahan lapar, mengurus ayahnya, memilih hidup dalam kemiskinan penuh syukur serta selalu menyembunyikan kecantikannya.

Perjalanan hijrah membersihkan hati adalah seumur hidup. Sikap kita menghadapi ujian benar-benar menguras emosi dan air mata. Ditinggalkan, dipisahkan, kesendirian, penyakit, fitnah, kemiskinan, kelaparan, dan dizolimi. Itu biasa. Semua orang hijrah akan mengalaminya. Tidak manusiawi jika merespon ujian-ujian itu dengan marah, kecewa, putus asa. Allah berfirman siapa yang tidak ridho dengan ketetapanKu maka carilah Tuhan lain selainKu. Jadi apalagi yang bisa dilakukan selain berserah? Betul-betul menyerahkan keputusan padaNya. Itulah yang diinginkanNya. 100% tawakkal. Hei ingat tawakkal itu bukan kata pasif. Sebaliknya, tawakkal adalah kata aktif, kata kerja yang menuntut kita membuktikan diri. Berusaha menjauhi larangan dan memenuhi perintah semampunya.

Selanjutnya cerita menjadi mentee berkisah. Hari ini saya mengisahkan tentang perang Khaibar kepada anak saya yang 5 tahun. Dia memang selalu suka dengan kisah. Masalahnya adalah saya sendiri yang tidak konsisten berkisah setiap hari. Padahal manfaat berkisah ini sangat besar. Anak jadi fasih ngomong dan bercerita panjang lebar. Anak jadi lebih percaya diri. Punya imajinasi besar. Mampu memahami pesan dan menceritakan kembali pada orang lain.

Baiklah di setengah perjalanan mentorship mendatang, saya akan lebih konsisten berkisah. Caranya: membuat daftar kisah harian senin sampai minggu. Menjadwalkan waktu berkisah saat bangun pagi dan tidur malam karena bagi anak saya itu waktu yang sangat dia butuhkan untuk bersama dengan saya. Kemudian hasil dari berkisah bisa dilihat pada karakter yang anak saya munculkan di channel youtubenya berikut.


Senin, 08 Juni 2020

Parttime Homeschooling sebagai Prioritas Ibu Profesional

Assalamualaikum ibu-ibu pembelajar...

Pada akhirnya nanti kita tidak akan menjadi apa-apa. Tidak bisa menjadi siapa-siapa. Jika tidak fokus dari awal mau menguasai bidang apa dan konsisten menekuninya. Itulah yang disampaikan bu Septi di minggu ketiga kelas bunda cekatan sekarang.

Banyak dari peserta yang masih "maruk" seperti saya ingin meraih sebanyak-banyaknya ilmu dengan belajar ini itu. Seolah mampu melahap semuanya padahal kesibukan harian sudah padat tak ada habisnya antara ranah domestik di rumah dan urusan publik di luar. Para ibu sudah lelah dan kadang jengah dengan rutinitas mengurus berbagai hal. Ditambah mengerjakan tantangan-tantangan baru di kelas buncek. Mana ada waktu luang? jika ada 15 menit saja sehari, gunakan untuk menambah jam terbang keahlian. Itu cukup. Lebih baik 15 menit sehari secara konsisten selama 9 tahun lalu bertambah, daripada 20 jam sehari selama 1 tahun lalu berhenti. Bu Septi sudah membuktikannya dan berhasil.

Semua orang ingin yang serba instan dan cepat lalu sukses. Catat yah, model begitu memang bisa sukses tapi segera pudar. Nikmati saja prosesnya dan kau akan menemukan "strong why" -mu semakin hari semakin besar. Tak akan berhenti melangkah belajar dan berbuat walau badai menghadang. Sebab prosesnya lama sampai matang. Kau mengerti keahlian yang sedang kau pelajari ini sangat berarti sebab ini adalah prinsip dan komitmenmu dalam hidup. Bahkan dengan atau tanpa bayaran, kau tetap akan melakukan hal ini. Saat bangun pagi perasaan ingin segera melakukannya akan membangunkan ragamu dari rasa malas dan mengantuk. Temukan itu!

Apa saya sudah menemukannya? Alhamdulillah sudah. Setelah menjalankan selama beberapa bulan terakhir akhirnya saya mantap memilih: Parttime Homeschooling melalui channel youtube - sebagai prioritas yang saya ingin kuasai dengan cinta.
Ini adalah kegiatan "all in one" dalam wishlist saya. Semua bisa masuk di dalamnya loh. Bisa mengajarkan materi sekolah, pembiasaan ibadah, serta dokumentasi kegiatan anak. Hasilnya bisa dilihat di channel Super Roshan dan Rubichan Kids. Sengaja dibedakan karena kegiatan anak laki dan perempuan memang tidak sama.

 





Tujuan partime homeschooling ini, selain untuk anaknya juga sekaligus buat emaknya belajar. Bagaimana tidak kan semua materi diajarkan oleh emaknya langsung. Otomatis emaknya harus cerdas dan berilmu. Caranya wajib mencari guru, mencatat, membaca buku, dan menuliskan ilmu yang telah dikuasai. Selain itu, mengajar juga merupakan cara paling efektif supaya ilmu lebih melekat sempurna. Pasti mengajar anak sendiri lebih afdol sebelum mengajar orang lain. InsyaAlloh ilmu yang bermanfaat dan menjadi jariyah hingga hari akhir.

Setelah anak memahami materi yang disampaikan, ia pun tinggal mengulang ritme yang kita dilalui emaknya yakni menuliskan dan mengajarkan. Rencana saya dalam membantu anak mewujudkan ini melalui youtube channelnya. Tagline untuk anak buatan saya yaitu: I am not playing with toys, I am playing with friends. Dengan begitu, ia akan menghadapi lingkungan sosial yang nyata. Tidak melulu di rumah bermain dengan gadget dan mainan anak. Kecerdasan emosional hanya bisa diasah dengan pembiasaan mengelola rasa sehari-hari. Dan parttime homeschooling insyAllah mewadahi harapan  ini.





Rabu, 03 Juni 2020

Menjadi Youtuber Anak Pemula

Assalamualaikum teman-teman pembelajar..

Hari ini adalah hari bersejarah bagi saya. Betapa tidak, setelah hampir satu tahun membangun channel youtube anak saya: Rubichan Kids. Akhirnya bisa memenuhi syarat untuk program monetisasi. Tentu ini pencapaian yang luar biasa, mengingat saya sama sekali tidak ada pengalaman apapun sebelumnya dalam bidang vlog, videografi, apalagi mimpi jadi youtuber.

Awalnya niatan membuat youtube adalah untuk memindahkan data yang ada di hape ke media lain. Sebab memori hape saya sudah full tidak bisa menampung video anak yang jumlahnya ratusan. Sayang sekali kalau dibuang kan, jadi perlu memindahkannya ke youtube. Selain bisa diakses pribadi, jika ternyata video itu bermanfaat bagi orang lain tentu akan menghasilkan rupiah.

Apa syarat agar channel youtube bisa dimonetisasi? ada dua yakni jumlah minimal subscriber ada 1000 dan waktu tayang setahun terakhir minimal 4000 jam. Hari ini jumlah subscriber Rubichan Kids sudah di atas 1600 dan waktu tayangnya sudah 11.498 jam (hampir 3x lipat dari syarat). Artinya channel ini sudah melampaui persyaratan monetisasi. Lalu kenapa saya baru mendaftar di program hari ini? sebab saya tidak tahu kalau syarat telah terpenuhi sejak beberapa waktu lalu. :D

Baru hari ini saya mencari tahu dengan sungguh-sungguh cara mengetahui total waktu tayang. Rupanya ada cara khusus. Bukan sekedar sekilas melihat ringkasan di dashboard youtube studio saja. Perlu mencari "last 365 days watch time" yang di tulis dalam bentuk menit. Saya membaginya sendiri dengan 60 menit, kemudian dapat hasil berapa jamnya.

Penasaran seperti apa video youtube anak saya? ini loh salah satunya.

Channel ini didedikasikan untuk dokumentasi kegiatan keseharian anak sebagai portfolionya. Ke depan nanti rencana akan dibuat drama berisi pesan moral bagi anak-anak. Tentu menunggu saat anak saya sudah agak besar dan mengerti cara berakting.

Eits saya juga sedang membangun channel youtube anak pertama yaitu Super Roshan. Masih sedikit viewer dan subscribernya. Saya tidak merekomendasikan jaringan saya untuk subscribe, kecuali keluarga dekat. Biar channel tumbuh secara organik. Mereka yang suka akan subscribe dengan sendirinya.

Masterminds dan False Celebration