Minggu, 19 Juli 2020

Lulus dan Wisuda

Assalamualaikum teman-teman pembelajar...

Dua kata jebakan di judul ini. Membuat banyak orang terlena. Lulus diartikan selesai. Wisuda dianggap garis finis. Padahal sebenarnya ada banyak tantangan baru dimulai dari dua kata itu. Lulus dari satu tahap, naik menuju tahap yang lebih sulit. Wisuda dari satu hal, sehinga punya tanggung jawab yang lebih besar untuk berkontribusi terhadap hal tersebut.

Rasanya saya tidak terlalu senang dengan dua kata itu. Minggu lalu kelas bunda cekatan mengadakan selebrasi kelulusan. Saya ikut diwisuda. Menjadi kupu-kupu bunda cekatan. Lulus sebagai mentor hijrah muslimah. Dan sebagai mentee berkisah siroh nabawiyah.

Artinya apa? saya punya beban lebih besar untuk berkontribusi disitu. Sudah seharusnya lulus tak sekedar titel. Baiklah. Saya memutuskan untuk berjuang meneruskan habit cekatan di bidang yang diwisuda.

Selalu ada cara lain untuk berbuat kan? menyampaikan soal hijrah dan siroh nabawiyah tak melulu harus dengan metode ceramah. Saya suka puisi, cerita, dan sastra. Kenapa tidak? banyak jalan menuju roma. Saya akan menempuh jalan yang dapat meningkatkan level bahagia.

Seindah ini bahagia menemukan cara. Alhamdulillah.

Lalu untuk mendukung cara baru ini. Mulai sekarang penyebutan kata saya dalam tulisan ini akan berganti menjadi aku. Kata aku lebih sarat akan sastra. Ya kan.

Baiklah aku, aku, aku.

Sampai jumpa di jalan dakwah. Salam hijrah cinta.

#hijrah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masterminds dan False Celebration