Minggu, 09 Januari 2022

Masterminds dan False Celebration

 Assalamualaikum bunda saliha

Beberapa hari sejak penutupan event konferensi ibu pembaharu, saya banyak merenung tentang visi misi hidup. Betapa pentingnya misi itu sampai-sampai menentukan bagaimana nantinya kita akan dikenang. Saya menyadari sejak sekitar sepuluh tahun lalu saat berkecimpung di lembaga dakwah kampus, bahwa jalan dakwah adalah misi hidup saya. Tentang bagaimana memperbaiki hubungan dengan Sang Pencipta dan memperbaiki kualitas ibadah di dunia ini. Perasaan itu menguat ketika berkumpul dengan teman-teman seperjuangan. Sayangnya, begitu lepas dari lingkungan itu semangat saya seolah ikut terlepas. Memudar tertutup oleh peran keseharian dalam rumah tangga. Alhamdulillah takdir Allah masih memilih saya untuk kembali berkumpul di gerbong dakwah lagi. Bahkan kali ini langsung di bawah bimbingan guru-guru terbaik yang sama sekali tak pernah terbayangkan bisa diraih. MasyaAllah.


Nama mujahadah online terinspirasi dari kehidupan para pemimpin wanita surga. Keseluruhan hidup mereka di dunia tak pernah lepas dari mujahadah. Yakni perjuangan melawan kenyamanan, nafsu, lingkungan yang tidak kondusif, dan segala keterbatasan yang luar biasa besar.  Semua tantangan itu berhasil mereka lalui dengan predikat terbaik, bahkan hingga mendapatkan salam langsung dari Allah dan malaikat Jibril. Sehingga sudah seharusnya seluruh muslimah berkiblat pada wanita pemimpin surga yang sudah jelas kedudukannya di sisi Allah.


Hal yang kami lakukan adalah kajian ilmu agama setiap hari dengan ustadzah pembimbing yang jelas sanad keilmuannya bersambung dengan Rasulullah SAW insyaAllah. Sebab ilmu adalah sebab turunnya hidayah yang menyebabkan seseorang mengenali Allah, tujuan ia diciptakan, apa yang harus dilakukan, dan kemana akan berpulang. Tanpa ilmu, manusia akan sama saja dengan makhluk lain yang tidak berakal. Justru ilmu yang membuat manusia bisa memiliki derajat yang lebih baik daripada malaikat. 

Banyak momen berharga bersama tim selama ini. Saat-saat khidmah pada guru yang tiba-tiba ada gangguan koneksi internet. Saat harus menggantikan tim yang tidak bisa. Saat merelakan tim yang mundur dan saat menyambut tim yang baru silih berganti. Allah masih memilih saya istiqomah sampai kapanpun semoga saja.


Saya akui hal tersulit bagi seorang introvert adalah bekerjasama dengan orang lain. Saya tipe yang suka berkerja sendirian. Namun dakwah ini tidak bisa berjalan tanpa tim yang solid dan ukhuwah yang rapat. Penting sekali membangun hubungan di luar urusan khidmah. Perlu pendekatan interpersonal antar tim seperti menanyakan kabar dan kesibukan, serta membahas kehidupan pribadi. Hal inilah kelemahan saya yang mungkin perlu dilengkapi oleh anggota yang lain.



Sejujurnya poin yang ini belum dikerjakan sebab kurangnya intensitas kami dalam berdiskusi soal kinerja. Seringnya kami hanya mengingatkan jadwal siapa yang bertugas tanpa basa-basi. Ini juga kelemahan yang menyebabkan ikatan hati di antara kami tidak begitu kuat.


Selanjutnya saya berharap akan ada tim yang bertugas untuk menguatkan soal ikatan hati ini. Bagaimanapun juga manusia tetaplah seorang makhluk sosial yang mendambakan perhatian. Tanpa hal tersebut, ikatan sekuat apapun akan hampa. Saya yang cuek dan malas berinteraksi ini perlu memperbaiki hubungan dengan anggota tim lainnya. Ini akan menjadikan kinerja dakwah semakin sukses insyaAllah.

Masterminds dan False Celebration