Senin, 23 Desember 2019

Ibu Rumah Tangga yang Tak Biasa

Assalamualaikum teman...

Membuat resolusi untuk tahun baru sudah biasa. Kali ini saya tidak membuat resolusi baru, cuma bikin kuadran prioritas dari kegiatan sehari-hari saja. Nah biasanya, aktifitas-aktifitas yang tidak baru katanya tidak seru. Sehingga dikerjakan tanpa kesungguhan. Sekedar menyelesaikan tugas, tidak maksimal karena semua dianggap biasa-biasa saja.

Aktifitas ibu rumah tangga yang itu-itu saja sebenarnya berpotensi jadi luar biasa. Syaratnya adalah kesungguhan. Misalnya mengurus anak yang suka matematika menjadi potensi bagi ibunya untuk menciptakan metode asik belajar matematika untuk anak kecil di rumah. Lalu kegiatan beberes rumah yang menjenuhkan berpotensi menjadi expert decluttering seperti Konmari method. Kemudian masak sehari-hari bisa menjelma jadi buku resep masakan andalan keluargamu.

Masalahnya saat ini adalah mindset ibu rumah tangga cenderung terkungkung oleh pekerjaan rumahan. Sehingga pikiran jadi ruwet, sumpek, tak bisa melihat celah bahwa aktifitas dalam rumah pun bisa jadi keahlian. Misal dulu kuliah kedokteran lalu akhirnya jadi ibu rumah tangga yang suka masak, tapi tidak suka kegiatan rumahan lainnya. Ya sudah fokus di kegiatan yang disukai saja. Potensi bisa menciptakan metode "mengobati anak sakit di rumah dengan resep masakan ala dokter". Karena dia tahu ilmu kedokterannya, serta tahu cara masak di rumahnya, dan tahu cara mengasuh anaknya. Andai ibu rumah tangga punya mindset belajar begini pasti ia sangat bahagia. Ternyata berada di dalam rumah bisa jadi excellent juga loh.

Hari ini adalah revisi dari hari kemarin. Tahun depan adalah revisi dari tahun ini. Saya suka sekali kalimat inspiratif dari Bu Septi ini. Beberapa dari kita mungkin sempat terkena krisis identitas. Sebab kita terbawa arus kerumunan pemikiran dari luar. Sebaliknya kita jarang sekali menyendiri. Merenungkan aku ini siapa? mau apa? Ini merupakan penanaman identitas pada diri sendiri. Jadi identitas itu harus ditanam, dipupuk, disiram tiap hari, kemudian baru berbuah.

Hasil perenungan identitas saya adalah seorang ummahatul muslimin (ibunya anak shalih). Hal yang paling saya suka ialah belajar. Paling tidak suka mengerjakan pekerjaan rumah tangga, tapi tidak bisa diwakilkan karena tidak ada asisten. Oleh karena itu saya menerapkan 7am to 7pm. Artinya hanya mengerjakan pekerjaan yang tidak saya sukai di luar jam 7am - 7pm, sementara pada waktu itu saya hanya mengerjakan hal yang saya sukai supaya jadi expert.

Selanjutnya kuadran prioritas hasil perenungan saya sebagai berikut.

Untuk kuadran penting dan mendesak kita perlu "manage".
Kuadran penting dan tidak mendesak kita bisa "fokus".
Kuadran tidak penting dan mendesak kita bisa "tunda atau hindari".
Kudran tidak penting dan tidak mendesak kita harus "hindari".


Baiklah semoga hasil perenungan yang sedikit ini bermanfaat, menambah taat, dan mendatangkan rahmat dariNya. Untuk semua teman-teman seprofesi ibu rumah tangga. Temukan bahagiamu dan jadilah expert disana. Cari ilmu dan terus belajar karena esok harus lebih baik dari hari ini. InsyaAllah. Semangat!

Selasa, 17 Desember 2019

Back to Me

Assalamualaikum...

Tahun 2019 ini. Postingan blog ini hanya di awal dan di akhir tahun saja. Padahal menulis termasuk hal yang paling saya sukai. Mengapa begitu sulit tuk dilakukan? Ibarat cinta bertepuk sebelah tangan. Hati ingin menyatakan tapi harap jauh dari jangkauan.

Artinya kadang menjadi bahagia itu tidak mudah. Penuh perjuangan. Bahkan sekedar nulis tuk bahagia. Bagi ibu rumah tangga sok sibuk seperti saya. Nyatanya tak mampu. Huff.

Alhamdulillahhhh kelas bunda cekatan akhirnya dimulai. Pressure untuk nulis datang lagi buat ngerjain tugas. 😂 Duh saya ini. Memang benar kata orang bijak. Ikan kecil yang sendirian dalam kolam bisa cepat mati jika tak ditaruh ikan pemangsa yang bertugas membuat ikan kecil itu selalu aktif bergerak tuk survive.

Baiklah back to me. Dalam zona nyaman selama 5 tahun ini, menjadi ibu rumah tangga. Bisa dibilang saya senang. Tapi jiwa eksistensi belakangan ini sudah meronta ingin keluar. Back to me. Ingin berkarya lagi, lebih berguna, menyebar manfaat bagi sekitar. Seperti dulu sebelum profesi sekarang. Mungkin masa slow life telah usai. Saatnya bangkit lagi 😊.

Caranya mulai updating who I am now. Sama seperti apps di hp. Manusia juga perlu buat update. Baik di sadari atau tidak, sebenarnya diri kita sekarang telah jauh berbeda dengan dulu. Okay this is me today.

Fokus hanya di kuadran suka dan bisa dilakukan saat ini. Plus yang paling penting yakni membuat saya bahagia. Dengan begitu, saya akan komitmen tuk sungguh-sungguh melakukannya. Agar kegiatan ini tak lagi sekedar "hal yang biasa-biasa saja". Yakin deh segala yang dilakukan penuh kesungguhan pasti akan menjadi spesial!


1. Sekolah
Yup saya suka sekolah. Dulu pernah menjadi salah satu yang terbaik di kampus. Sekarang saya ikut dalam beberapa kelas online seperti institut ibu professional dan lainnya. Benar-benar aplikatif dan sesuai minat, sehingga saya bahagia.

2. Main sama anak
Definisi main disini adalah mendidik sambil main. Contoh aktifitas hariannya seperti building puzzles, minim TV dan gadged, olahraga, oprek dapur, crafting, mendongeng, beberes rumah juga termasuk hands-on experience agar anak mandiri. Hmm jadi kepikiran ide after school project with mom nih 😆. Supaya ibu jadi orang yang paling tahu bakat minat si kecil, tidak melepas pendidikan anak begitu saja ke sekolah.

3. Ngaji
Ini wajib sebagai umat Islam meyakini dan mempelajari agamanya sampai akhir hayat. Selalu haus ceramah agama yang melapangkan hati. Walau seringnya hanya streaming YouTube atau Spotify.

4. Baca buku
Uniknya dari dulu sd sering ke perpustakaan dekat rumah langganan komik. Lalu smp ganti bacaan ke majalah. Saat sma ikut ekskul jadi penjaga perpustakaan. Sama sekali ga keren di masa itu. Demi menikmati bebas sewa buku di sekolah. Lalu kuliah baca apapun yang menarik. Bahkan pernah beli buku anak sebelum punya anak. Haha. Dan sekarang kalap ikut grup jastip buku.

5. Nulis
Ini semacam buah yang di dapat dari hasil belajar dan banyak membaca. Dulu sudah sempat merasakan privilege dari kerja keras nulis karya ilmiah. Sayangnya vacuum pasca lulus kuliah. Semoga tahun 2020 bisa kembali berkiprah di dunia kepenulisan. Aamiin.

Lima prioritas suka dan bisa ini jadi motivasi yang update untuk 2020. Semoga gak sekedar wacana resolusi tahun baru seperti biasanya. Hiks. Kelas buncek harus jadi pressure tuk menghidupkan 5 tadi. InsyaAllah.

#janganlupabahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Masterminds dan False Celebration